PBESI Rilis Aturan Untuk Game Esports

Saat ini Esports Indonesia sedang menjadi berita hot di jagat sosial media. Bukan.. ini bukan karena salah satu game asli asal Indonesia akhirnya bisa menembus pasar global. Tapi karena PBESI (Pengurus Besar Esports Indonesia) mengeluarkan peraturan baru yang cukup kontroversial.

Dan menariknya berita ini mulai terangkat karena banyak netizen yang mempermasalahkan chairman dari PBESI sendiri yang tidak memiliki background terkait. Banyak orang terutama pecinta game tanah air terbitnya aturan ini justru bukan membuat esports berkembang tapi menghambat.

BAB Ke 18 Jadi Pertarutan Paling Kontrovesial

Dari banyaknya aturan yang PBESI keluarkan. Pecinta game tanah air paling menyoroti peraturan di Bab ke 18. Hal ini dikarenakan PBESI memiliki wewenang untuk memblokir game yang tidak mereka anggap kedalam kategori esports.

Di KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) sendiri belum ada penjelasan secara harfiah mengenai esports. Namun jika merujuk ke Wikipedia, esports sendiri adalah semua olahraga yang bentuknya kompetisi menggunakan video game.

Yang membuat pecinta game kesal adalah bahwa PBESI akan membina, mengatur dan mengawasi setiap game yang berlaku di Indonesia. Hanya game yang terdaftar di PBESI yang dapat beroperasi di Indonesia.

Hal ini jelas banyak merugikan banyak pihak. Karena seperti yang kita ketahui bahwa perkembangan dunia game sangatlah cepat. Kita sendiri tidak yakin bahwa PBESI bisa mengawasi semua game yang ada dan game yang baru akan masuk ke Indonesia.

Aturan ini bisa terbilang akan mempersulit para developer untuk memasarkan produk mereka. Karena ada beberapa aturan dasar yang mereka harus dipenuhi terlebih dahulu. Selain itu PBESI juga mewajibkan developer game untuk mendaftarkan ke PBESI jika mereka ingin beroperasi di Indonesia.

Nah hal inilah yang mungkin membuat para pecinta game tanah air berang. Karena kita sendiri belum tahu seberapa kuat kapasitas PBESI untuk mengatur pendaftaran setiap game yang baru masuk.

Pecinta game tanah air justru berpikir bawah ini menjadi celah untuk muncul oknum-oknum sogok baru dan bisa jadi membuat para developer game di dunia enggan memasarkan produk mereka. Karena aturannya yang justru menyulitkan.

Game yang Tidak PBESI Akui Sebagai Esports Bisa Mereka Hapus

Butir ke 9 dari Pasal 39 Bab ke 18 menjelaskan bahwa PBESI memiliki wewenang bersama penegak hukum untuk menghapus game yang tidak diakui oleh PBESI. Banyak orang yang mempertanyakan kriteria game yang diakui esports sendiri seperti apa?

Padahal secara umum esports setiap kompetisi yang menggunakan video game adalah esports. Sementara jika kita lihat di lapangan, semua game saat ini telah memiliki kompetisi masing-masing.

Namun aturan ini ternyata memang memiliki landasan hukum. Karena menurut UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional menyatakan bahwa segala kegiatan sistematis untuk mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial.

Jika melihat hal ini tentu saja esports sendiri memenuhi semua unsur yang disebutkan. Nah bagaimana menurut kalian ? Apakah adanya aturan ini membuat esports Indonesia bangkit atau justru sebaliknya?

Ikuti terus IDGameWare untuk mendapatkan informasi terkini seputar game dan hardware.